PENGALAMAN BELAJAR BAHASA JEPANG MELALUI BUDAYA MAKAN
Kata Kunci:
belajar bahasa Jepang, budaya makan, memasakAbstrak
Kita semua mengetahui jika makanan merupakan salah satu produk budaya yang memiliki daya tarik yang luar biasa bagi semua orang. Jadi adakah cara yang lebih baik mempelajari bahasa selain melalui makanan? Melalui pengenalan budaya makan, kegiatan mempelajari bahasa asing tidak saja tentang tata bahasa dan kosa kata. Makanan, memasak dan berbelanja menghadirkan kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Jepang sekaligus menikmati momennya. Suasana yang santai saat menikmati makanan dapat membantu membangun dan memperlancar komunikasi. Kegiatan memasak dan berbelanja pun tidak kalah menyenangkannya. Terdapat banyak kosakata yang perlu dipelajari saat berbicara mengenai makanan, mulai dari memilih bahan makanan, membeli makanan, memasak, hingga cara menyantapnya. Pada makalah ini akan dipaparkan panduan daftar kosakata, kata kerja dan kata sifat Bahasa Jepang yang berhubungan dengan makanan. Panduan ini tidak saja dapat membantu mahasiswa dalam berkomunikasi mengenai jenis-jenis makanan, namun juga bagaimana cara mempersiapkan hingga memasaknya. Pembelajaran bahasa dilakukan dengan secara sederhana dan menyenangkan.
Referensi
Ashkenazi, M & Jacob, J., 2003, Food Culture in Japan, Greenwood Press
Hosking, R., 2003, A Dictionary of Japanese Food. Ingredients & Culture. Singapura: Tutle Publishing.
Nazir (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Otmazgin NK., 2007, Japanese Popular Culture in East and Southeast Asia: Time for a Regional Paradigm? Kyouto Review of Southeast Asia. Issue 8-9 (Marett 007). Paradigms in the 21st Century Global Mediascape”, Springer, New York.
Results of JETRO’s Survey on Japanese Foods Directed at Overseas Consumers - Japanese dishes rank top as most popular foreign cuisine in six-city survey of emerging markets – Press Release. 28 Maret 2014 http://www.jetro.go.jp/en/news/releases/20140328186-news
“The Japanese Food Boom Shows No Sign of Slowing Down,”
https://www.forbes.com/sites/adelsteinjake/2017/10/02/the-japanese-food-boom-shows-no-sign-of-slowing-down/#432eeca22118, diunduh pada 5 Oktober 2017.
http://kursusmasakjepang.blogspot.com/2014/01/mengenal-parlengkapan-untuk-m embuat.html
https://japanesestation.com/mengenal-mie-zaru-soba/ https://www.sbs.com.au/food/article/2013/05/14/utensils-japanese https://fooddiversity.today/id/article_9956.html http://ilhamilyas.blogspot.com/2008/09/mutagenicity-of-smoked-dried-bonito.htm l
https://japanesestation.com/5-peralatan-dapur-jepang-yang-unik/
https://www.his-travel.co.id/blog/article/detail/cicipi-kehangatan-yosenabe-di-mus im-dingin
https://www.sushisushi.co.uk/blogs/education/konro-thejapanesegrillarrivingsoon
https://www.amazon.ca/Yoshihiro-Toishi-Japanese-Whetstone-Sharpening/dp/B009SZMIP8
https://www.japantrendshop.com/kome-bitsu-rice-storage-box-p-4712.html https://lifestyle.bisnis.com/read/20190202/219/884940/-cinta-berawal-dari-perut-n aik-ke-hati
https://www.thejakartapost.com/news/2013/07/15/indonesians-beat-koreans
-become-no-2-learning-japanese.html http://www.investor.co.id).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Yusida Lusiana
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.